Bismillahirrahmanirrahim....
Alhamdulillah, wabillahilhamdu...
segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam, kala ini seluruh isi dunia bertasbih memujiNya
tidak pernah sesaat lupa dan tinggal zikrullah...
Allahu,
kita manusia, sering alpa..leka dengan pakaian dunia, lemah dengan santapan didepan mata..
Andai menyedari
maka, segeralah kembali padanya...FAFIRRU ILALLAH...
Alhamdulillah
kali ini, aku teringin berbicara mengenai teman-teman disekeliling....
semua sahabat merasai perasaan yang sama
tetapi cuma tidak diketahui siapa rasa siapa....
teman,
mereka adalah insan yang paling dekat dengan kita
selepas Allah, Rasul dan tentunya family...
teman yang paling akrab dengan kita adalah mereka yang seperti keluarga kita sendiri
ada dikala susah dan senang
muncul disaat diperlukan, ia dikenali oleh family kita...
namun,
check semula teman kita, benarkah mereka teman kita??
mak ayah kenal kah mereka ??
apa pernah kita mengenali mereka pada keluarga kita??
oh hasnie
kau tidak pernah fikir pasal itu
ah!!!! takpa lah tak kenal pun kan, bukannya mau buat apa pun....
Allah
kalau macam ni lah aku cakap mengenai mereka,
teman kah namanya??
kata berjanji nak masuk syurga sama-sama??
kata ukhuwafillah??
tengoklah teman
betapa diri kita tidak peduli akan hal sekecil itu...
hal besar, manakan mungkin kita akan consider...
mungkin boleh fikir kemudia kot...
teman juga
mereka yang biasanya kita akan gila2 dengan mereka,
kita hilang kewarasan bila bersama mereka...
kekadang tu bertepuk tampar, bergurau kasar, bersuara lantang
mereka tidak peduli semua itu, mereka tidak pernah mengambil hati dengan semua itu...
memang ada adab-adab yang perlu dijaga
tapi, kita teman, kita sahabat, kita kawan,
yang berjanji ingin ke syurga berpimpin tangan
yang berjanji atas nama Allah....----> UKHUWAFILLAH
apa wajar diri kita terasa dengan semua itu??
aku kekadang kesal dengan segelintir teman
kekadang mereka mengambil serius dengan gelagat kasar kita
padahal mereka tahu perangai kita sememangnya begitu....
mereka merajuk dengan kita,
sehingga berhari-hari
tidak tegur, duduk berasingan, ber"UZLAH" katanya....
kau tahu apa itu UZLAH?
uzlah bukan dengan kau tidak mempedulikan teman-teman!!
uzlah bukan dengan kau sendiri-sendiri, bila ditegur, bermasam muka...
tu bukan uzlah namanya teman...
uzlah ni kau berasing sekejap untuk kau berkhalwat pada Allah
untuk kau ambil masa muhasabah diri
atas kekurangan, masalah apa yang kau ada...
bukannya dengan kau melayan sahabat macam sahabat itu tidak punya perasaan...
ada dikalangan teman bertabiat seperti ini
bagi aku, aku yang tidak reti memujuk, biarkan saja kamu dengan dunia khayalan kamu...
itu segelintir teman yang ada, yang aku temui dialam universiti ini...
teman
kita bersama disini selama 4 tahun
masa yang terlalu lama jika dibandingkan dengan masa bersama keluarga sendiri...
masa yang sewajarnya kita cipta kenangan terindah dalam kamus hidup kita
sewajarnya kita ber"gila-gila" dikesempatan masa yang ada
sebelum kita semua kembali pada keluarga masing-masing...
teman
tiada manis ukhuwah tanpa kita lalui pelbagai jenis perasaan
ya, wajar andai ada dalam kalangan kita tidak sehaluan
maka, perlu kita mencari titik persamaan untuk menuju satu impian, matlamat dan cita-cita
aku rasa, kita semua sudah berada pada titik "equilibrium" itu
kita semua memahami akan itu...
namun, jangan didalamnya ada seorang teman yang tenat...
menanggung jiwa yang terhiris sendirian..
atas satu kesalahan yang dia bina, kita memandang dia sebelah mata
teman
aku memandang kalian dari jauh....
aku memandang kalian dengan perasaan kasih sayang...
disaat aku memandang kalian sebegitu
disaat aku memerhatikan kalian
aku tahu, ada kalangan kita dengki dengan diri ini...
aku tahu semua cerita disaat kalian tidak mengetahui bahwa aku tahu
aku diam dengan semua itu
bukan sebab aku merasakan yang diri aku ni tidak ada perasaan
tapi, diamku ini untuk tidak mengeruhkan suasana dan keadaan
kita adalah wanita
yang sangat sinonim dengan hati dan perasaan...
bila ia tergores, sukar untuk sembuh, malah meninggalkan parut...
masalah hati dalam kalangan kita ni ibarat number 1....
bila ia melibatkan hati, tiada siapa yang boleh faham kita
melainkan diri kita sendiri....
teman
aku tahu cerita kamu, kamu dan kamu...
walhal aku tahu yang aku turut menjadi watak dalam coretan kisah kamu...
tambahan lagi, aku menjadi watak utama dalam kisah kamu...
tapi, aku tidak peduli itu semua...
aku tahu dimana posisi ku dalam cerita
aku tahu dimana kewajaranku dalam kisah kamu
tapi
kamu silap teman,
menjadikan aku watak antagonis dalam cerita kamu
seolah-olah aku ini bukan manusia yang tidak berperasaan....
disudut hati kau, benci yang terlakar
namun, bibir mengata sayang....
mengapa perlu begitu...
be who you are
be what you think about me
aku memerlukan penjelasan yang jelas sejelasnya
kita sahabat
kita bekerjasama
kita ingin meneruskan ukhuwah sehingga kesyurgaNya
tapi
andai kau sedemikian rupa, berlakon, hipokrit depan aku
bagaimana untuk aku memulakan, sedang yang mencipta rasa itu adalah kau....
kau silap
mendengar dipihak yang salah
dan mendengar suatu keterangan yang salah
dengan tindakan yang kau ambil juga salah
semua sahabat ingin mengatakan kau salah
namun, betapa mereka ingin menjaga perasaanmu,
kau sentiasa benar dimata mereka
insan yang perfect...
Allah...
emosi aku kali ini berada ditahap yang maximum...
Allah, mohon berikan hidayah kepada temanku
kembalikan mereka yang dahulu
jangan dibina tembok antara kami
buang segala rasa benci, dengki dan dendam dalam diri mereka, juga aku
agar kami menjadi sahabat sehingga ke syurgaMu..
AMINN...
